Bisnis Indonesia
February 26, 2006
Christovita Wiloto
CEO
Wiloto Corp. Asia Pacific
powerpr@wiloto.com
Kita tidak bisa menutup mata bahwa perekonomian nasional kita mulai merangkak mencoba bangkit. Walau dampaknya terutama di kalangan bawah belum terasa. Walau harus diakui pemerintahan nampak cukup konsisten dengan upaya memberantas korupsi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kasus korupsi yang secara perlahan namun pasti dibongkar habis.
Di luar itu, meskipun tanpa regulasi-regulasi baru, kehidupan industri, termasuk industri petrokimia baik hulu maupun hilir berjalan seperti adanya. Kenyataan ini membuktikan bahwa industri yang bergerak di sektor ini mampu menghidupi dirinya sendiri dan tetap eksis untuk menopang mitra bisnisnya yang lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri petrokimia (baik hulu maupun hilir), praktis berjalan dan mampu melindungi dirinya tanpa harus minta proteksi pemerintah. Ini jelas berbeda dengan kebiasaan pemerintah kita tempo hari yang sebentar-sebentar mengeluarkan kebijakan yang setengah memaksa yang akhirnya malah menjadi bumerang buat industri ini.
Di tengah semakin terus melambungnya harga minyak dunia, kita tidak bisa pungkiri bahwa salah satu pilar kekuatan perekonomian Indonesia adalah hasil tambang, khususnya minyak dan gas. Selama ini, pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia lebih difokuskan pada ekspor.
Karenanya kita sayangkan bila sumber daya alam migas Indonesia yang sangat besar ini tidak dikembangkan dalam satu industri yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Padahal industri hulu migas tidak kalah penting jika dibandingkan dengan industri hilirnya.
Idealnya pengembangan industri hulu migas inilah yang harus dimanfaatkan sebagai salah satu strategi dalam mengejar ketertinggalan ekonomi Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Misalnya Thailand dan Vietnam, yang telah jauh mengembangkan industri ini.
Potensi Strategis
Dalam soal pengembangan industri petrokimia hulu ini, sebenarnya kita sudah mempunyai potensi strategis. Industri ini memang sempat mengalami krisis keuangan. Tapi lambat laun, industri petrokimia hulu ini secara swadaya terus melakukan konsolidasi dan berbenah diri. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana jika industri pretrokimia hulu yang sudah berdiri ini tidak beroperasi, padahal begitu banyak industri hilir yang mengandalkan perusahaan ini, terutama dalam pengadaan bahan baku.
Strategis karena jika industri petrokimia hulu ini tidak beroperasi, otomatis industri hilirnya seperti pabrik tekstil berskala besar maupun kecil akan menyusul mati. Belum lagi para distributor, pedagang tekstil, dan sebagainya. Jika ini terjadi, tidak bisa kita bayangkan betapa repotnya pemerintah, sebab jumlah pengangguran pasti bakal meningkat.
Sebagai gambaran, jumlah pengangguran di Indonesia hingga saat ini masih bertengger pada angka 40 juta orang. Berita-berita yang dilansir media massa, angka pengangguran itu tidak pernah turun. Akhir-akhir ini, media massa bahkan sering memberitakan ribuan orang berbondong-bondong memperebutkan formulir pendaftaran untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).Bukan cuma itu, acara bursa-bursa kerja yang banyak digelar di sejumlah kota disesaki banyak calon pekerja.
Bahwa industri petrokimia -- baik hulu maupun hilir -- sudah terbukti sebagai industri yang penyebarannya hampir merata di Indonesia menyerap banyak tenaga kerja. Kita harus menggantungkan optimisme bahwa ke depan industri ini harus terus dikembangkan ke arah yang lebih baik.
Mengembangkan industri petrokimia jelas menguntungkan. Mengapa? Sebab produksi industri petrokimia seperti aromatic dan olefin sangat berperan dalam menunjang industri tekstil, plastik, karpet, benang untuk ban mobil, pestisida, dan obat-obatan.
Peranannya yang sangat strategis inilah yang juga telah berperan membuat harga produk petrokimia pernah berkisar US$400 sampai di atas US$1.200 per ton. Dari setiap tonnya, dapat menghasilkan keuntungan antara US$80-US$200 dari setiap 1 ton.
Prospek keuntungan inilah yang melatarbelakangi mengapa negara-negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Iran, Qatar, dan Abu Dhabi termotivasi membangun industri petrokimia sampai tahun 2010 yang diperkirakan memproduksi olefin (ethylene) sebesar 15 juta ton per tahun.
Untuk keperluan itu, usaha patungan Saudi Arabia, Exxon Mobil, Shell, BP, dan Phillip akan menginvestasikan senilai US$10-15 miliar. Arab Saudi sendiri melalui Sabic memperoleh laba senilai US$1 miliar lebih dengan revenue US$ 7,6 miliar.
Demikian juga dengan Eropa Timur yang memprogramkan pembangunan industri petrokimia hulu dan turunannya sebesar 5 juta ton per tahun. China ternyata tidak mau ketinggalan, ikut mengembangkan industri petrokimia hulu ini. Informasi yang diperoleh, sampai tahun 2006, mereka merencanakan membangun industri petrokimia hulu berkapasitas 6,35 juta ton per tahun. Hal ini belum termasuk pembangunan industri petrokimia hulu hasil kerja sama antara Fujian Petrochemical, Exxon Mobil, dan Saudi Aramco berkapasitas 800.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar US$ 3 miliar.
Indonesia yang sudah tertinggal dari negara-negara lain dalam hal pengembangan industri petrokimia hulu ini, sudah seharusnya mengejar ketertinggalannya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan kapasitas aset yang telah dimiliki. Sekali lagi tanpa industri petrokimia hulu, kita bukanlah apa-apa
PowerPR alert on Indonesia
- ‘UNIQLO Goes to School’ Bekali Siswa di Surabaya Memasuki Industri Ritel - 8/28/2017
- British Company Churchill Mining Plc Published False Information And Blackmails Indonesian Government - 10/18/2012
- Indonesia Stands Firm in Churchill Mining Dispute - 9/26/2012
- Indonesia vs Churchill Mining: Churchill has never secured a Mining Business License in Indonesia - 9/24/2012
Indonesia News
- Indonesia’s military once called all the shots. Under Prabowo, it may again - South China Morning Post - 3/17/2025
- Indonesia’s cocoa farmers work with businesses to fight the bitter impact of climate change - The Associated Press - 3/16/2025
- Indonesia Set to Lift Ban on Migrant Workers to Saudi Arabia - Bloomberg - 3/15/2025
- AirAsia Indonesia Eyes New Flights to Indian Cities - Aviation A2z - 3/16/2025
- Vingroup’s Ambitious Green Vision Finds a New Frontier in Indonesia - CleanTechnica - 3/16/2025
Indonesia Business News
- FPT Provides Advanced Artificial Intelligence to Indonesia’s Largest Oil Company, Pertamina - Business Wire - 3/11/2025
- PGN Saka Energi-BP open tender for offshore vessel chartering - Indonesia Business Post - 3/17/2025
- President inaugurates Freeport's precious metal refinery facility in Gresik - Indonesia Business Post - 3/17/2025
- Goldman Sachs downgrades Indonesian Stocks, fiscal risk in the spotlight - Indonesia Business Post - 3/12/2025
- MIND ID wins Best Syndicated Loan Deal Southeast Asia Award - Indonesia Business Post - 3/12/2025
Indonesia Economy
- Dark cloud hangs over RI economy amid declining confidence in fiscal policy - The Jakarta Post - 3/12/2025 -
- Prabowo's Aide Dismisses Rumors of Sri Mulyani's Resignation - Jakartaglobe.id - 3/14/2025 -
- Indonesia's economy expands 5% in 2024, more rate cuts seen in bumpy 2025 By Reuters - Investing.com - 2/5/2025 -
- Hong Kong and Indonesia strengthen ties, expand megalopolis of the East - The Jakarta Post - 1/21/2025 -
- U.S. policies trigger global economic uncertainty, impacting Indonesian currency: minister - Xinhua - 3/14/2025 -
Indonesia Group of Company
- New carriers Indonesia Airlines, Fly Jaya set to take off in 2025 - The Jakarta Post - 3/11/2025 -
- AnyMind Group becomes B2B distributor for Nutrifood on Shopee Mart in Indonesia - AnyMind Group - 3/6/2025 -
- Indonesian Technology Company, WIR Group to Introduce Indonesia's Metaverse Prototype - ACN Newswire - 5/3/2022 -
- Garuda Indonesia and Japan Airlines Commence Joint Business - JAL - 3/7/2025 -
- Indonesia Airlines to operate soon, focusing on international flights - Indonesia Business Post - 3/10/2025 -
Indonesia Finance
- Oracle mulls data center investment in Indonesia's Batam Island, Bloomberg News reports - Yahoo Finance - 3/14/2025 -
- Indonesia Jan-Feb budget deficit at 0.13% of GDP - finance minister - TradingView - 3/13/2025 -
- Indonesia Eyes Jumbo Bond Sale to Fund Prabowo’s Housing Targets - Yahoo Finance - 2/21/2025 -
- Japan, Germany Step Up on Indonesia Climate Deal as US Exits - Financial Post - 3/7/2025 -
- Japan, Germany Step Up on Indonesia Climate Deal as US Exits - Bloomberg - 3/7/2025 -
Indonesia Banking - News
- Grab, Singtel-backed Super Bank mulls IPO: report - Asian Banking & Finance - 1/15/2025 -
- Instapay Technologies Enters Indonesia in Collaboration with Amar Bank - SME Magazine - 3/17/2025 -
- VinFast and Bank Negara Indonesia Partner to Accelerate EV Adoption in Indonesia - Fintech News Singapore - 3/17/2025 -
- Banking on sustainability: structural adjustment and forestry reform in post-Suharto Indonesia - cifor-icraf - 2/15/2025 -
- Indonesia's central bank uses Ramadan sermons to preach on inflation, Money News - AsiaOne - 3/11/2025 -
Indonesia Investment - News
- Indonesia extends Freeport Indonesia's copper export permit for six months, minister says - Reuters - 3/17/2025 -
- UAE’s Green Bet on Indonesia’s Danantara – A Model for the Middle East - The Geopolitics - 3/16/2025 -
- Vingroup’s Ambitious Green Vision Finds a New Frontier in Indonesia - CleanTechnica - 3/16/2025 -
- Oracle considers Batam, Indonesia investment- sources - MSN - 3/15/2025 -
- Indonesia’s Business Sector Struggles Against Organized Extortion - Jakartaglobe.id - 3/17/2025 -
Indonesia Capital Market - News
- Analysis Stock Price Comparison with Price To Book Value - ResearchGate - 10/22/2024 -
- Head of financial watchdog to visit Vietnam, Hong Kong, Indonesia - 코리아타임스 - 11/10/2024 -
- Vietnam’s capital market develops strongly - http://en.vietnamplus.vn/ - 9/6/2024 -
- Hong Kong’s Paul Chan on Indonesia mission as city’s firms eye huge market - South China Morning Post - 1/7/2025 -
- Stock trading 'like gambling’ for poor, says Prabowo - The Jakarta Post - 12/5/2024 -
Indonesia State-Owned Company - News
- FPT Provides Advanced Artificial Intelligence to Indonesia’s Largest Oil Company, Pertamina - Business Wire - 3/11/2025 -
- Indonesia's Pertamina pledges to improve transparency following corruption allegations - CNA - 3/3/2025 -
- Marubeni, JAPEX Team Up With Pertamina On BECCS Feasibility Study In Indonesia - Carbon Herald - 8/27/2024 -
- Here's the List of 7 State-Owned Enterprises to Join Danantara - Tempo.co English - 2/24/2025 -
- Indonesia Officially Launches New Sovereign Wealth Fund Danantara - ASEAN Briefing - 3/10/2025 -
Indonesia Mining
Indonesia Energy - News
Indonesia Airlines - News
Indonesia Infrastructure - News
Indonesia Shipping and Cargo - News
Indonesia AgriBusiness
Indonesia Entrepreneurship
Indonesia Corporation
Reuters: Business News
Strategic Indonesia
Indonesia Law Enforcement
Indonesia Corruption - News
Indonesia Money Laundering Update
Indonesia Reform Update
Indonesia Religion Issues
Indonesia Security Issues
Indonesia Politics Issues
Indonesia Election 2009 Issues
Indonesia Education Update
Sunday, February 26, 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)